Pada
dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan
potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di Bank
memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah
keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi keuntungan dari saham. Investasi
di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin tinggi, tetapi juga
beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri
(wiraswasta) beresiko bangkrut / pailit sementara investasi di emas memiliki
resiko harga turun.
Khusus
untuk saham, peluang keuntungan dan resiko yang mungkin timbul antara lain :
KEUNTUNGAN
1. Capital Gain
Yaitu
keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai
beli saham. Misalnya sewaktu membeli nilainya Rp 2.000,- per saham dan kemudian
dijual dengan harga Rp 2.500,- Jadi selisih yang sebesar Rp 500,- ini disebut
Capital Gain.
Saham adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga yang
ada di pasar modal. Kenapa ? Karena bila dibandingkan investasi lainnya, saham
memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan yang lebih besar
dalam waktu relatif singkat (high return).
Selain
hight return, saham juga meliliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga
saham dapat juga melorot secara cepat, atau sahamnya di delist (dihapuskan pencatatannya)
dari Bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli/penjual sendiri dan
saham tidak memiliki harga patokan pasar.
Dengan karakteristik high risk high
return ini maka pemodal perlu terus memantau pergerakan harga saham yang
dipegangnya, agar keutusan yang tepat dapat dihasilkan dalam waktu yang tepat
pula.